Syiahpedia
MENU

Jumlah Pasukan Umar bin Sa’ad

Jumlah Pasukan

  • Sebagian sumber rujukan menulis nama komandan pasukan musuh beserta dengan jumlah anak buahnya adalah 22 orang. [46]
  • Syaikh Shaduq menuliskan berdasarkan dua riwayat yang berasal dari Imam Shadiq as jumlah pasukan Umar bin Sa’ad adalah 30 ribu orang. [47]
  • Mas’udi, penulis kitab Itsbat al-Washiyah melaporkan 28 ribu orang. [48]
  • Thabari Syi’i melaporkan 14 ribu orang. [49]
  • Ibnu Syahr Asyub 35 ribu orang, namun ketika ia menuliskan nama komadan setiap bagian, jumlah orang-orang yang berada dibawah satuannya adalah 25 ribu orang. [50] [51]
  • Sibth bin Jauzi menulis 6 ribu orang
  • Laporan lain menyebutkan jumlah pasukan musuh hingga hari ke-6 Muharram adalah 20 ribu orang. [52]
  • Ibnu ‘Anbah melaporkan 31 ribu orang. [53]
  • Mulla Husain Kasyifi juga melaporkan sebanyak 32 ribu orang dan 17 ribu orang. [54]

Nampaknya, laporan yang bisa diterima dalam hal ini adalah riwayat dari Syaikh Shaduq yang menukil dari Imam Shadiq as dan Imam Sajjad as yaitu 30 ribu orang.

Jumlah Orang-orang yang Terbunuh

Syaikh Shaduq (w. 381 H/991) dan orang-orang yang mengikuti pendapatnya yaitu Muhammad bin Fattal Naisyaburi (w. 508 H/1114) jumlah orang-orang yang terbunuh dari pihak musuh oleh penolong Imam Husain as adalah:

  • Hur bin Yazid membunuh 18 orang
  • Zuhair bin Qain membunuh 19 orang
  • Habib bin Muzhahir membunuh 31 orang
  • Abdullah bin Abu Urwah Ghifari membunuh 20 orang
  • Burair bin Hudhair (Abu al-Sya’tsa) membunuh 30 orang. [55]
  • Yazid bin ziyad bin Muhashir al-Kindi membunuh 9 orang. [56]
  • Malik bin Anas Kahili membunuh 18 orang.
  • Nafi’ bin Hilal bin Hujaj membunuh 13 orang. [57]
  • Wahb bin Wahb atau Abdullah bin Umair al-Kalbi membunuh 7 atau 8 orang.
  • Abdullah bin Muslim bin Aqil membunuh 3 orang
  • Ali Akbar bin Husain as membunuh 54 orang
  • Qasim bin Hasan as membunuh 3 orang. [58]

Berdasarkan laporan ini, jumlah pihak musuh yang terbunuh oleh sebagian penolong Imam Husain as adalah 225 atau 226 orang. Ibnu Syahr Asyub menulis jumlah pihak musuh lebih banyak dari pada yang ditulis oleh Syaikh Sahduq, sebagai contoh, Ibnu Syahr Asyub melaporkan pihak musuh yang terbunuh oleh sahabat-sahabat Imam Husain as, adalah:

  • Hur membunuh lebih dari 40 orang
  • Habib bin Muzhahir membunuh 62 orang
  • Zuhair bin Qain membunuh 120 orang
  • Hujaj bin Masyruq membunuh 25 orang
  • ‘Aun bin Abdullah bin Ja’far membunuh 21 orang
  • Ali Akbar membunuh 70 orang
  • Abdullah bin Muslim bin Aqil membunuh 98 orang. [59]

Jumlah Syahid

Sebagian penulis berusaha untuk menuliskan jumlah secara rinci syuhada Karbala, namun karena adanya keterbatasan sumber rujukan dalam melakukan penelitian, mereka tidak berhasil memberikan jumlah secara tepat tentang jumlah syuhada di Karbala.

Jumlah Keseluruhan Syuhada

  • Laporan yang paling terkenal adalah 72 orang [60]
  • Fudhail bin Zubair, sahabat Imam Shadiq as dan Imam Baqir as menulis jumlah syuhada semenjak permulaan hingga selesainya pertempuran Asyura (dengan orang-orang yang terluka kemudian akhirnya gugur sebagai syahid) adalah 106 orang (20 orang berasal dari Bani Hasyim dan 86 lainnya adalah sahabat setia Imam Husain as). [61]
  • Abu Mikhnaf bin Zubair menukil dari Zahr bin Qais jumlah syuhada (selain Imam Husain as) adalah 78 orang. [62] Namun para sejarawan yang lainnya, berdasarkan laporan dari Zahr menulis bahwa jumlah syuhada Karbala dalah 32 orang [63] dan 70 orang penunggang kuda [64] dan juga 77 orang [65] atau 82 orang [66] dan 88 orang. [67]
  • Balkhi (w. 322) dan Mas’udi melaporkan jumlah syuhada adalah 87 orang [68]
  • Sayid Muhsin al-Amin, menulis nama-nama syuhada Karbala dalam pertempuran Asyura semenjak awal hingga akhir adalah 139 orang. [69]
  • Syaikh Muhammad Mahdi Syamsuddin dengan analisa yang diberikan dalam hal ini menulis bahwa jumlah syuhada Karbala lebih dari 100 orang. [70]
  • Syaikh Dzabihullah Mahalati mengatakan, jumlah Syuhada Karbala sejak awal hingga akhir perlawanan Asyura 228 orang, meskipun jumlah tersebut di tambah dengan syahidnya Abdullah bin ‘Afif saat ia menjadi tawanan Kufah. [71]
  • Penulis lainnya melaporkan jumlah syuhada Karbala adalah 182 orang semenjak permulaan hingga akhir perlawanan Karbala. [72]

Berdasarkan sumber rujukan yang paling klasik dan juga kemasyhurannya jumlah syuhada Karbala yaitu 72 orang, lebih bisa diterima dari pada pendapat lainnya.

Bani Hasyim

Laporan sumber rujukan tentang jumlah syuhada dari kalangan Bani Hasyim sangat berbeda bahkan tercatat dari 9 hingga 30 orang. Laporan termasyhur yang tercatat di literatur-literatur yang ada adalah 17 orang [73] karena nukilan ini berasal dari riwayat-riwayat yang berasal dari para Imam. Pada literatur paling klasik sumber sejarah disebutkan bahwa jumlah syuhada Bani Hasyim dengan Muslim bin Aqil dan Imam Husain as adalah 20 orang. [74] Jumlah yang berbeda-beda tentang hal ini disebutkan bahwa jumlah syuhada Bani Hasyim mulai dari 30 orang hingga 90 orang. [75] Dengan memperhatikan tentang masyhurnya laporan bahwa jumlah syuhada Bani Hasyim adalah 17 orang berdasarkan literatur terklasik dan banyaknya literatur yang menukil tentang jumlah itu, maka pendapat ini lebih bisa diterima karena jumlah ini juga terdapat pada riwayat-riwayat para Imam.

Para Ibu Syuhada

Para ibu syuhada yang hadir pada hari Asyura di Karbala dan menyaksikan syahadahnya putra-putranya adalah:

  • Rubab ibunda Ali Asghar
  • Hadhrat Zainab, ibunda ‘Aun bin Abdullah bin Ja’far
  • Ramalah, ibunda Qasim bin Hasan as
  • Binta Syalil al-Jaliliyah, ibunda Abdullah bin Husain
  • Ruqayah binti Ali as, ibunda Abdullah bin Muslim
  • ‘Abidah binti Amru bin Janadah, ibunda Muhammad bin Abi Sa’id bin ‘Aqil
  • Ummu Wahab, ibunda Abdullah bin Wahab al-Kalbi

Demikian juga berdasarkan riwayat, Laila (ibunda Ali Akbar) meskipun kehadirannya tidak bisa dipastikan.

Syuhada yang belum sampai pada Umur Baligh

Di Karbala, terdapat 5 remaja yang belum baligh

  • Ali Asghar
  • Abdullah bin Hasan
  • Muhammad bin Abi Sa’id bin ‘Aqil
  • Amru bin Janadah al-Anshari

Para Tawanan Perang

Dua tawanan Imam Husain as pada awalnya merupakan tawanan pihak musuh, namun pada akhirnya mereka syahid. Dua sahabat Imam Husain as itu adalah Sawar bin Mun’im dan Mun’im bin Tsamanah Shaidawi.

Sahabat Setia Imam Husain as yang Syahid setelah Kesyahidan Imam Husain as

Empat sahabat setia Imam Husain meneguk cawan syahadah setelah kesyahidan Imam Husain, mereka adalah:

  • Sa’ad bin al-Harts dan saudaranya, Abul Hautuf
  • Suyad bin Abi Matha’ (yang luka parah)
  • Muhammad bin Abi Sa’id bin ‘Aqil

Sahabat yang Kesyahidannya disaksikan oleh Ayahandanya

Sejumlah sahabat Imam Husain as syahid dengan disaksikan oleh ayahanda mereka:

  • Ali Akbar
  • Ali Ashgar
  • Amru bin Janadah
  • Abdullah bin ‘Aidz
  • Abdurrahman bin Mas’ud

Susunan Kabilah-kabilah Pasukan Imam Husain as

Salah seorang peneliti kontemporer, membuat daftar 140 kabilah syuhada Bani Hasyim dan lainnya, semenjak permulaan perlawanan Asyura:

  • Hasyimiyan dan Muwali mereka (termasuk Muslim bin Aqil) 36 orang
  • Asadiyan 7 orang
  • Hamdaniyan 4 orang
  • Madzhijiyan 8 orang
  • Anshar 7 orang
  • Bajaliyan dan Khats’amiyan 4 orang
  • Kandah 5 orang
  • Ghifariyan 3 orang
  • Kalbiyan 3 orang
  • Azdiyan 7 orang
  • Abadiyan 7 orang
  • Taimiyan 7 orang
  • Thaiha 2 orang
  • Tsaghliban 5 orang
  • Tamimiyan 2 orang
  • Juhaniyan 3 orang
  • Dari kabilah-kabilah lain 3 orang [76]

Para Syahid dalam Serangan Pertama

Sebagian sumber menulis jumlah syuhada dalam serangan pertama pasukan musuh lebih dari 50 orang. [77]

Jumlah Kuda yang Menginjak-Injak Badan Mulia Imam Husain as

Sebagian sejarah hanya menuliskan bahwa kuda-kuda musuh telah menginjak-injak badan suci Imam Husain as, tanpa menyebutkan jumlah kuda itu. [78] Namun sangat banyak sumber referensi yang menuliskan bahwa ada 10 kuda yang menginjak-injak badan Imam Husain as. [79]

Luka Badan Imam Husain as

Para Sejarawan menulis tentang jumlah luka yang ada pada badan Imam Husain as dengan pendapat yang berbeda-beda:

  • Dari Imam Shadiq as diriwayatkan bahwa beliau bersabda: Jumlah luka pada badan Imam Husain as adalah 33 luka tombak dan 34 pukulan pedang. [80] Pada riwayat yang lain masih dari beliau, beliau bersabda bahwa jumlah luka pada badan Imam Husan as adalah 33 luka tombak dan 44 pukulan pedang dan luka karena panah. [81] Masih dari beliau juga, di riwayat lain dituliskan bahwa badan Imam Husain as terkena lebih dari 70 tebasan pedang. [82]
  • Pada riwayat yang berasal dari Imam Sajjad as, luka yang mengenai badan Imam Husain as sebanyak 320 [83] dan pada hadis lain diberitakan badan Imam Husain as terkena 63 tebasan pedang atau tusukan tombak atau terkena anak panah. [84]
  • Pada riwayat dari Imam Sajjad as dikatakan bahwa jumlah luka pada badan Imam Husain as sebanyak 40 pukulan pedang dan dikatakan pula terkena luka tombak. [85]
  • Sebagian referensi memberitakan bahwa terdapat lebih dari 110 robekan karena terkena anak panah, tusukan tombak dan pukulan pedang atas badan Imam Husain as atau baju beliau. [86]
  • Sebuah referensi menuliskan terdapat 120 luka pada badan Imam Husain as karena pukulan pedang, terkena anak panah dan dilempar/dipukul dengan batu. [87]
  • Ibnu Sa’ad menulis terdapat luka sebanyak 33. [88]
  • Ali bin Muhamad Umari dan Ibnu ‘Anbah (w. 828/1426) menulis ada 70 luka dibadan Imam Husain as. [89] Sayid Ibnu Thawus menulis 72 luka pada badan suci Imam Husain as. [90]

Nampaknya jumlah luka pada badan Imam Husain as lebih dari 100 buah. Laporan-laporan yang mengatakan bahwa badan Imam Husain as sangat banyak menderita luka dan terhujani oleh anak panah, menjadi bukti atas pendapat ini. [91]

Keluarga-Keluarga yang Hadir di Pertempuran Karbala

Sebagian penulis kontemporer menyebutkan ada tiga keluarga yang hadir di Padang Karbala: [92]

  • Janadah bin Ka’ab bin Harts Harits Salmani Anshari [93]
  • Abdullah bin Umair Kalbi [94]
  • Muslim bin Ausajah

Namun penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada bukti yang bisa dipercaya tentang hadirnya keluarga Muslim bin Ausajah, meskipun sebagian sumber melaporkan kehadiran pelayan Muslim bin Ausajah di Karbala. [95]

Sahabat Nabi Muhammad saw yang Syahid

Di antara sahabat Imam Husain as, terdapat pula beberapa orang yang juga merupakan sahabat Nabi Muhammad saw. Fudhail bin Zubair menulis ada 6 orang [96] sahabat Nabi saw yang syahid di Karbala, Mas’udi menulis 4 orang [97] yang berasal dari kalangan Anshar. Sementara para penulis masa kini menulis terdapat lima orang. [98] yaitu:

  • Anas bin Harits Kahili [99]
  • Habib bin Muzhahir [100]
  • Muslim bin Ausajah Asadi [101]
  • Hani bin Urwah Muradi [102]
  • Abdullah bin Baqthar [103]

Kepala yang Terpenggal

Mengenai jumlah kepala suci Syuhada Karbala yang dipenggal kepalanya oleh pasukan Umar bin Sa’ad, terdapat perbedaan dalam sumber-sumber sejarah:

  • Baladzuri, Dainawari, Thabari, Syaikh Mufid, Al-Khawarizmi dan Ibnu Nama menulis bahwa jumlah kepala yang dipenggal oleh pasukan Umar bin Sa’ad mencapai 72 tidak termasuk kepala suci Imam Husain as. [104]
  • Dainawari dalam laporannya terkait dengan pembagian kepala antara kabilah-kabilah sebanyak 75 kepala, Baladzuri dengan menukil perkataan Abu Mikhnaf, 82 kepala. [105]
  • Sabath Ibnu Jauzi menukil dari Hisyam Kalabi menulis terdapat 92 kepala. [106]
  • Sayid Ibnu Thawus dan Muhammad bin Abi Thalib Musawi melaporkan ada 78 kepala. [107]
  • Thabari dan Ibnu Syahr Asyub menukil dari Abu Mikhnaf dan Ibnu Sabagh Maliki melaporkan bahwa jumlah kepala yang diberikan kepada Ubaidillah bin Ziyad adalah 70. [108]

Nampaknya, pendapat pertama karena menukil dari sumber yang lebih klasik, memiliki kebenaran lebih kuat.

Cara-cara Pembagian Kepala-kepala

  • Qais bin Asy’ats kepala Bani Kandah 13 kepala
  • Syimr bin Dzil Jausyan kepala suku Hauzan 12 kepala
  • Kabilah Bani Tamim 17 kepala
  • Kabilah Bani Asad 17 kepala
  • Kabilah Madzhaj 6 kepala
  • Orang-orang dari kabilah lain 13 kepala

Kepala-kepala ini diambil sebagai harta rampasan perang sehingga dengan memberikan kepala-kepala itu, mereka akan mendapatkan hadiah.

Budak-budak yang Syahid

Fudhail bin Zubair menulis budak-budak Imam Husain as yang syahid ada 3 orang [109], sedangkan Ibnu Sa’ad dan Thabari melaporkan ada 2. [110] Ia juga menulis bahwa ada seorang budak Hamzah bin Abdul Mutthalib yang juga syahid. [111] Ibnu Syahr Asyub menuliskan 10 orang dari budak Imam Husain as gugur sebagai syahid di padang Karbala dan 2 orang budak lainnya adalah budak Amirul Mukminin Ali as. [112] Seorang peneliti yang lain menulis bahwa jumlah budak yang syahid di Karbala adalah 15. [113]

Orang-orang yang Terluka dari Pasukan Imam Husain as

  1. Orang terluka parah namun selamat. Menurut penuturan Sejarawan, satu-satunya orang yang tetap hidup pasca peristiwa Asyura adalah Hasan bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib (Hasan Mutsanna) [114]
  2. Orang yang menderita luka-luka pada akhirnya menemui kesyahidannya:
  3. Sawar bin Hamir Jabiri [115]
  4. Amru bin Abdullah Hamdani Jundu’i [116]
  5. Muraqqa’ bin Tsamanah Asadi [117]

Orang-orang yang ditawan dan Selamat

Pria

  • Imam Sajjad as
  • Imam Baqir as
  • Umar bin Husain as [118]
  • Muhammad bin Husain bin Ali as [119]
  • Zaid bin Hasan [120]
  • Amru bin Hasan [121]
  • Muhammad bin Amru bin Hasan [122]
  • Dua putra Ja’far [123]
  • Abdullah bin Abbas bin Ali as [124]
  • Qasim bin Abdullah bin Ja’far [125]
  • Qasim bin Muhammad bin Ja’far [126]
  • Muhammad bin Aqil Asghar [127]
  • Uqbah bin Sam’an, pelayan Rabab [128]
  • Pelayan Abdurahman bin Abdurrabbah Anshari [129]
  • Muslim bin Rabah pelayan Imam Ali as [130]
  • Ali bin Utsman Maghribi [131]

Para Wanita

Ibnu Sa’ad berkata jumlah wanita Ahlul Bait as yang ditawan adalah 6 orang. [132] Qadhi Maghribi 4 orang [133] sementara menurut Abul Faraj Isfahani meyakini ada 3 wanita yang ditawan. [134] Nama-nama wanita itu adalah:

Putri-putri Imam Ali as

  • Zainab [135]
  • Fathimah [136]
  • Ummu Kultsum [137]
  • Ummu Hasan [138]
  • Putri-putri Imam Husain as
  • Fatimah [139]
  • Sukainah [140]
  • Fatimah Sughra [141]
  • Rubab (istri Imam Husain as dan ibunda Sukainah dan Abdullah al-Radhi’]). [142]
  • Ummu Muhammad (Istri Imam Sajjad yang merupakan putri Imam Hasan as) [143] binti Imam Hasan bin Ali as dan istri Imam Sajjad as

Para Wanita yang Berpartisipasi dalam Pergerakan Imam Husain as

  • Mariyah [144] binti Sa’ad dengan atau Munqadz ‘Abadiyah, rumahnya menjadi tempat berkumpul kaum Syiah di Bashrah
  • Thau’ah [145] Ia adalah pelayan Asy’ats bin Qais yang memberikan kesempatan kepada Muslim untuk berlindung di rumahnya disaat Muslim sendirian di gang-gang kota Kufah
  • Dailam [146] atau Dalham [147] istri Zuhair bin Qain yang memberi semangat supaya suaminya bergabung dengan pasukan Imam Husain as
  • Wanita-wanita Kufah yang menyediakan baju-baju dan hijab-hijab mereka bagi tawanan Ahlul Bait as. [148]

Para Wanita yang Melakukan Protes

Semuanya ada 5 wanita yang melakukan protes keras terhadap tindakan pasukan Yazid:

  • Ummu Abdullah binti Hur Badi Kandi, istri Malik bin Nusair [149] melakukan protes kepada suaminya karena telah merampas baju perang bertopi milik Imam Husain as (burnus).
  • Shafiyah binti Abdullah bin Afif Azdi. [150] Ketika ayahnya di kepung oleh orang-orang Ibnu Ziyad, ia melakukan protes keras dan membela ayahnya.
  • Wanita dari kabilah Bani Bakr bin Wail. [151] Ia melakukan protes keras ketika pasukan musuh merampas kemah-kemah Ahlul Bait as.
  • Nawar (istri atau putri Ka’ab bin Jabir bin Amru Azadi) [152] dengan disertai oleh suaminya, ia memprotes terhadap pasukan Umar bin Sa’ad karena telah membunuh Burair bin Hudhair. Protes ini disaksikan oleh Imam Husain as.
  • Nawar (Putri Malik bin Aqrab Hadhrami, istri Khauli) [153] Ia memporotes suaminya karena membawa kepala suci Imam Husain as dan memperlihatkan ekspresi kegembiraannya karena telah berhasil membawa kepala Imam Husain as ke rumahnya.

Wanita Syahid

Di Karbala, terdapat seorang wanita yang syahid membela Imam Husain as. Wanita itu adalah Ummu Wahab, istri Abdullah bin Umair Kalabi.

Lama Perjalanan dari Karbala hingga ke Syria

Terdapat 14 tempat persinggahan antara Kufah hingga Syria yang disinggahi para tawanan Ahlul Bait as selama mereka di arak bagaikan tawanan dari Karbala hingga ke Syria.

Lama Tinggal dan Ratapan Ahlul Bait as di Syria

  • Sebagian seperti Ibnu A’tsam, Syaikh Mufid dan ulama-ulama yang mengikuti pendapat Syaikh Thabarsi dengan hanya mengatakan “beberapa hari” tentang berapa lama para tawanan Karbala tinggal di Karbala. [154]
  • Ibnu Sa’ad, Thabari, Khawara (berdasarkan nukilan Abu Mikhnaf), Ibnu ‘Asakir, Sabath bin Jauzi, Ibnu Katsir, Majlisi mengatakan bahwa lama majelis duka di Syria yang diadakan oleh Ahlul Bait as dan para wanita keluarga Muawiyah adalah 3 hari. [155]
  • Qadhi Nu’man Maghribi (363 H) lama tinggal Ahlul Bait as di Syiria adalah 45 hari. [156]
  • Sayid Ibnu Thawus (w. 664) dan Majlisi (di kitab lain) menulis: Ahlulbait as tinggal di penjara Syria selama satu bulan. [157]
  • Imaduddin Thabari (w. 701) dan Majlisi (di kitab lain) menulis: Ahlul Bait as selama 7 hari meratapi syuhada Karbala. Majlisi menambahkan pada hari ke-7 Yazid setelah mengadakan konsolidasi dan menenangkan mereka, mempersiapkan tawanan Ahlul Bait as untuk kembali ke Madinah [158]

Laporan-laporan masa tinggal selama satu bulan dan juga 45 hari tidak didukung sumber-sumber referensi yang kuat karena orang-orang yang meyakini hal itu berbeda-beda. Juga dari sisi bahwa para wanita keluarga Muawiyah meratapi Ahlul Bait as dan mengakui kebenaran Ahlul Bait as semenjak hari ke-5 bersama dengn Ahlulbait Nabi saw dan mereka juga ikut meratapi Ahlul Bait as. Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa semenjak masuknya kota Syria, tawanan Ahlulbait Nabi saw tidak tinggal lebih dari 10 hari.[]

Catatan Kaki

46.  Ibnu A’tsam, ibid, jld. 5, hlm. 84-90 dan hlm. 101; Khawarizmi, ibid, jld. 1, hlm. 341-345. Ibnu ‘Imad Hanbali, Syadzarat al-Dzahab, jld. 1, hlm. 67; Majlisi, ibid, jld. 44, hlm. 386.

47.  Syaikh Shaduq, Al-Amāli, majelis 24, hlm. 177, hadis 3, majelis 70, hlm. 547, hadis 10, Sayid Ibnu Thawus, Al-Luhuf, hlm. 70.

48.  Itsbāt al-Washiyah, hlm. 166.

49.  Dalāil Imāmah, hlm. 178.

50.  Manāqib Ali Abi Thalib, jld. 4, hlm. 106.

51.  Tadzkirah al-Khawāsh, jld. 2, hlm. 161.

52.  Ibnu Sabagh Maliki, Al-Fushul al-Muhimmah, hlm. 191.

53.  Umdah al-Thālib fi Ansāb Ali Abi Thalib, hlm. 192.

54.  Ibid, hlm. 346.

55.  Baladzuri, ibid, jld. 3, hlm. 405

56.  Thabari, jld. 4, hlm. 340. Jumlah orang yang tewas adalah 5 orang.

57.  Baladzuri, jld. 3, hlm. 404, ibid, jld. 4, hlm. 336, Jumlah orang yang dibunuh oleh Nafi’ adalah 12 orang.

58.  Al-Amāli, Majlis, 30, hadis 1, hlm. 223-226; Fital Nisyaburi, Raudhah al-Wa’idzin, hlm. 186-188.

59.  Ibnu Syahr Asyub, ibid, jld. 4, hlm. 109-114.

60.  Ibnu Sa’ad, Terjemah al-Husain wa Maqtalihi, hlm. 184; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld. 3, hlm. 411; Thabari, Tārikh al-Umam wa al-Muluk, jld. 4, hlm. 348; Abu Ali Maskuyah Razi, Tajārub al-Umam wa Ta’aqub al-Hamām, jld. 2, hlm. 73; Thabarsi, Taj al-Mawalid, hlm. 31; Khawarizmi, ibid, jld. 2, hlm. 44; Ibnu Katsir, ibid, jld. 8, hlm. 205.

61.  Fudhail bin Zubair bin Umar bin Dirham Kufi Asadi, Tasmiyah min Qatl ma’a al-Husain as, periset: Sayid Muhammad Ridha Husaini Jalali, Fasl Nāmeh Taratsana, no. 2, 1406, hlm. 149-156.

62.  Thabari, Tārikh al-Umam wa al-Muluk, jld. 4, hlm. 351; Dinawari, ibid, hlm. 260; Syaikh Mufid, ibid, jld. 2, hlm. 118, Ibnu ‘Asakir, Tarikh Madinah Damisyq, Periset: Ali Syiri, Beirut, Dar al-Fikr, 1415, jld. 18, hlm. 445; Ibnu Katsir, ibid, jld. 8, hlm. 208; Shafadi, al-Wāfi bi al-Wāfiyat, jld. 14, hlm. 189; Ibnu Sabagh Maliki, Al-Fushul al-Mahmah, hlm. 193; Mir Khand, Tārikh Raudhah al-Shafa, jld. 5, hlm. 2270.

63.  Ibnu A’tsam, ibid, jld. 5, hlm. 127.

64.  Sabath Ibnu Jauzi, ibid, jld. 2, hlm. 193.

65.  Ibnu Abdur Rabbihi, Al’Iqd al-Farid, Muthi’ al-Janah al-Ta’lif wa al-Tarjumah wa al-Nasyar, 1365, jld. 4, hlm. 328.

66.  Khawarizmi, ibid, jld. 2, hlm. 62.

67.  Ibnu Sa’ad, ibid, hlm. 190.

68.  Abu Zaid Ahmad bin Sahal Balkhi, Al-Bada wa al-Tārikh, jld. 2, hlm. 241; Mas’udi, Muruj al-Dzahab wa Ma’adin al-Jawahir, jld. 3, hlm. 72.

69.  Sayid Muhsin Amili, A’yān al-Syiah, jld. 1, hlm. 610-612.

70.  Syaikh Mahdi Syamsuddin, Anshār al-Husain As, hlm. 49 dan 52.

71.  Dzabihullah Mahalati, Farsan al-Haija, jld. 2, hlm. 154.

72.  Ghulam Husain Zargari Nejad, Nehdhat Imām Husain as wa Qiyām Karbalā, hlm. 291-386.

73.  Ibnu Sa’ad, ibid, hlm. 196, hadis 305; Khalifah bin Khayath ‘Ashfari, Tārikh Khalifah bin Khayāth, hlm. 179; Sulaiman bin Ahmad Thabrani, al-Mu’jam al-Kabir, jld. 3, hlm. 104 dan 119; Syaikh Shaduq, Kamāluddin wa Tamām al-Ni’mah, hlm. 533; ibid, Al-Amāli, Majlas 87, hlm. 694; Al-Iryad, Syaikh Mufid, jld. 2, hlm. 125-126; Muhammad bin Hasan Thusi, Al-Amāli, hlm. 162 dan 268; Imaduddin Thabari, Bisyarah al-Musthafa, hlm. 426; Khawarizmi, ibid, jld. 2, hlm. 53; Arbeli, ibid, jld. 2, hlm. 267; Ibnu Katsir, ibid, jld. 8, hlm. 205. Dalam sebagian literatur ini jika dihitung tanpa syahidnya Imam Husain as maka jumlahnya adalah 17 orang.

74.  Tasmiyah min Qatal ma’a al-Husain As, hlm. 149-151; Syaikh Sahduq, al-Khishal, hlm. 519, ibid, jld. 4, hlm. 179; Ibnu Abil Hadid, ibid, jld. 15, hlm. 251. Jumlah ini jika tanpa syahidnya Muslim bin Aqil.

75.  Ibnu Abi Khatam Razi, al-Sirah al-Nabawiyah, hlm. 588.

76.  Muhammad Samawi, Ibshar al-’Ain fi Anshar al-Husain As, hlm. 49 dst.

77.  Khawarazmi, ibid, jld. 2, hlm. 11.

78.  Mas’udi, Muruj al-Dzahab, jld. 3, hlm. 73.

79.  Baladzuri, ibid, jld. 3; Thabari, Tārikh al-Umam wa al-Muluk, jld. 4, hlm. 347; Syaikh Mufid, al-Irsyād, jld. 2, hlm. 113; Thabarsi, I’lam al-Wara bi A’lam al-Huda, jld. 1, hlm. 470; Khawarizmi, ibid, jld. 2, hlm. 44; Ibnu Syahr Asyub, ibid, jld. 4, hlm. 121; Sayid ibnu bin Thawus, ibid, hlm. 79; Majlisi, Bihār al-Anwār, jld. 45, hlm. 59.

80.  Thabari, Tārikh al-Umam wa al-Muluk, jld. 4, hlm. 346; Khawarizmi, ibid, jld. 2, hlm. 120; Ibnu Nama, ibid, hlm. 58; Sayid Ibnu Tahwus, ibid, hlm. 76; Hamid bin Ahmad Muhalli, ibid, jld. 1, hlm. 212.

81.  Qadhi Nu’man Magribi, ibid, jld. 3, hlm. 164; Thabari Dalāil al-Imāmah, hlm. 178. Menurut nukilan dari Thabari disebutkan bahwa terdapat luka 33 tombak dan 44 luka tebasan pedang.

82.  Syaikh Thusi, al-Amāli, hlm. 677, hadis 10.

83.  Syaikh Shaduq, al-Amāli, majlas 31, hadis 1, hlm. 228 Fital Nisyaburi, ibid, hlm. 189; Thabarsi, Taj al-Mawalid, hlm. 31; Ibnu Syahr Asyub, ibid, jld. 4, hlm. 120; Majlisi, Bihār al-Anwār, jld. 45, hlm. 82. Ibnu Syahr Asyub juga melaporkan bahwa 1-360 luka; 2-1900 luka; 3-33 tebasan pedang dan tidak termasuk tusukan tombak (ibid, hlm. 120).

84.  Syaikh Kulaini, al-Kafi, jld. 6, hlm. 452, hadis 9; Majlisi, Bihār al-Anwar, jld. 45, hlm. 92, hadis 36.

85.  Qadhi Nu’man Maghribi Da’āim al-Islam, jld. 2, hlm. 154.

86.  Qadhi Nu’man, Syarah al-Akhbār, jld. 3, hlm. 164; Thabari, Dalāil al-Imāmah, hal 178; Khawarizmi, ibid, jld. 2, hlm. 42; Abul Faraj Abdurahman bin Jauzi, al-Rad’ ala Muta’ashun al-’Anid, hlm. 213. Terdapat pula kabar yang dibawa oleh Ibnu Sa’ad (ibid, hlm. 184).

87.  Muhalli, ibid, jld. 1, hlm. 213.

88.  Ibid, hlm. 184; Ibnu Nama, hlm. 57-58; Qadhi Nu’man. Terdapat nukilan yang serupa dengan nukilan ini (Ibid, jld. 3, hlm. 164).

89.  Muhammad Ali bin Umari, Al-Majdi fi Ansāb al-Thalibin, hlm. 13; Jamaluddin Ahmad bin Ali Husaini, Umdah al-Thalib fi Ansāb Ali Abi Thalib, hlm. 192.

90.  Sayid Ibnu Thawus, ibid, hlm. 71.

91.  Thabarsi, I’lām al-Wara bi A’lām al-Huda, jld. 1, hlm. 269; Ibnu Syahr Asyub, ibid, jld. 4, hlm. 120.

92.  Muhammad bin Thahir Samawi, Ibshar al-’Ain fi Anshar al-Husain As, hlm. 220-221.

93.  Khawarizmi, ibd, jld. 2, hlm. 25.

94.  Thabari, ibid, jld. 4, hlm. 334.

95.  Ibid, hlm. 332; Khawarazmi, ibid, jld. 1, hlm. 19, Majlisi, Bihār al-Anwār, jld. 45, hlm. 20.

96.  Fudhail bin Zubair, Tasmiyah min Qatal ma’a al-Husain, periset: Sayid Muhammad Ridha Jalali, Fasl Nāmeh Taratsana, no. 2, hlm. 153-154.

97.  Mas’udi, Muruj al-Dzahab wa Ma’ādin al-Jawahir, hlm. 72.

98.  Samawi, ibid, hlm. 221.

99.  Fudhail bin Zubair, ibid, hlm. 152; Syaikh Thusi, Rijāl Thusi, hlm. 21; Ibnu Syahr Asyub, ibid, jld. 1, hlm. 184; Muhib Din Ahmad bin Abdullah Thabari, Dakhair al-Uqba fi Manaqib Dzawil Qurba, hlm. 146.

100. Ibnu Hajar, Tabshir al-Muntabah, jld. 4, hlm. 214.

101. Abdullah Manaqani, Tanqih al-Maqal, jld. 3, hlm. 214.

102. Ibnu Hajar ‘Asqalani, Al-Ashabah fi Tamiz al-Sahabah, jld. 6, hlm. 445, no. 9051; Ghiyats al-Din bin Hamam al-Din Husaini, Tārikh Habib al-Sir fi Akhbar Afrad Basyar, jld. 4, hlm. 43; Mamaqani, ibid, jld. 3, hlm. 288.

103. Ibnu Hajar, ibid, jld. 5, hlm. 8.

104. Thabari, Tārikh al-Umam wa al-Muluk, jld. 4, hlm. 349; Baladzuri, ibid, jld. 3, hlm. 412; Dinawari, ibid, hlm. 259; Syaikh Mufid, al-Irsyād, jld. 2, hlm. 113; Khawarizmi, ibid, jld. 2, hlm. 45; Ibnu Nama, ibid. Thabari pada halaman 348 dan Khawarizmi pada halaman 44 menulis tentang terpisahnya kepala Imam Husain as dari badannya dan kemudian pada dua halaman selanjutnya bahwa kepala-kepala syuhada yang lain pun ditebas, di mana yang jelas bahwa yang dimaksud dengan yang lain adalah selain Imam Husain as. Oleh itu, jika kepala suci Imam Husain as dihitung, maka jumlahnya adalah 72 kepala. Demikian juga perkataan Dinawari, Syaikh Mufid dan Ibnu Nama menguatkan bahwa jumlah kepala itu adalah 73.

105. Baladzuri, ibid, jld. 3, hlm. 412; Dinawari, ibid, hlm. 259.

106. Sabath ibnu Jauzi, Tadzkirah al-Khawāsh, hlm. 256.

107. Sayid bin Thawus, ibid, hlm. 85; Tasliyah al-Majalis wa Zainah al-Majalis, jld. 2, hlm. 331; Majlisi, Bihār al-Anwār, jld. 45, hlm. 62.

108. Thabari, Tārikh al-Umam wa al-Muluk, jld. 4, hlm. 358, Ibnu Syahr Asyub, Manāqib Ali Abi Thalib, jld. 4, hlm. 121, Ibnu Sabagh Maliki, Al-Fushul al-Mahimmah, hlm. 198.

109. Fudhail bin Zubair, ibid, hlm. 152.

110. Ibnu Sa’ad, ibid, hlm. 186; Thabari, Tārikh al-Umam wa al-Muluk, jld. 4, hal 359.

111. Fudhail bin Zubair, ibid.

112. Ibnu Syahr Asyub, ibid, jld. 4, hlm. 122.

113. Samawi, ibid, hlm. 221-222.

114. Fudhail bin Zubair, ibid, hlm. 150; Ibnu Sa’ad, ibid, hlm. 186; Thabari, Tārikh al-Umam wa al-Muluk, jld. 4, hlm. 359; Ibnu Hibban, Al-Tsiqat, jld. 2, hlm. 310; Abul Faraj Isfahani, ibid, hlm. 79; Ibnu Syahr Asyub, ibid, jld. 4, hlm. 122. Ia berkata tangannya terpotong.

115. Fudhail bin Zubair, ibid, hlm. 156; Mahalli, al-Hadaiq al-Wardiyah, jld. 1, hlm. 212.

116. Fudhail bin Zubair, ibid, Mahalli, ibid.

117. Baladzuri, Ansāb al-Asyraf, jld. 11, hlm. 183 (Namanya adalah Marqa’ bin Qamamah bin Khuwalid). Ibnu Katsir, ibid, jld. 8, hlm. 205 (tertulis sebagai Ibnu Katsir Marqa bin Yamanah). Namun Thabari (ibid, jld. 5, hlm. 347) dan Baladzuri di tempat lain (ibid, jld. 411) dan juga Dinawari (Al-Akhbār al-Thiwāl, hlm. 259) menulis bahwa Marqa’ dengan menerima surat jaminan keamanan dari salah seorang kabilahnya bergabung dengan mereka dan Ibnu Ziyad mengasingkan ia ke Zurarah, namun tidak dijelaskan tentang kesyahidannya).

118. Dinawari, al-Akhbār al-Thiwāl, hlm. 259; Ibnu Atsir, ibid, jld. 8, hlm. 212.

119. Baladzuri, ibid, jld. 3, hlm. 411; Ibnu Abdurabbihi Andalusi, al-Iqd al-Farid, jld. 4, hlm. 360.

120. Abul Faraj Isahani, ibid, hlm. 79; Sayid Ibnu Thawus, ibid, hlm. 86.

121. Ibnu Sa’ad, ibid, hlm. 186; Thabari, Tārikh al-Umam wa al-Muluk, jld. 4, hlm. 353 dan 359; Ibnu Hibban, ibid, jld. 2, hlm. 310; Abul Faraj Isfahani, ibid, hlm. 79; Khawarizmi, ibid, jld. 2, hlm. 41. Ibnu ‘Asakir, Tārikh Madinah Damisyq, jld. 45, hlm. 484; Sabath Ibnu Jauzi, Tadzkirah al-Khawāsh, jld. 2, hlm. 178; Sayid Ibnu Thawus, ibid, hlm. 86; Syaikh Mufid menilainya sebagai bagian dari syuhada (al-Irsyad, jld. 2, hlm. 26).

122. Fudhail bin Zubair, ibid, hlm. 150 dan 157; Abul Salah Halabi, Taqrib al-Ma’ārif, hlm. 252; Ibnu Katsir, ibid, jld. 8, hlm. 205.

123. Ibnu Qutaibah Dinawari, Al-Imāmah wa al-Siyāsah, jld. 2, hlm. 8.

124. Qadhi Nu’man Maghribi, ibid, jld. 3, hlm. 198.

125. Ibnu Sa’ad, Ibid, hlm. 187, Dzahabi, Ibid, jld. 3, hlm. 303.

126. Qadhi Nu’man Magribi, Ibid, jld. 3, hlm. 197.

127. Ibnu Sa’ad, ibid; Ibnu ‘Asakir, ibid, jld. 54, hlm. 226, Dzahabi, ibid, jld. 3, hlm. 303.

128. Baladzuri, ibid, jld. 3, hlm. 411; Dinawari, ibid, hlm. 259; Thabari, Tārikh al-Umam wa al-Muluk, jld. 4, hlm. 347.

129. Thabari, ibid, jld. 4, hlm. 321.

130. Ibnu Asakir, Tārikh Madinah Damisq, jld. 14, hlm. 223.

131. Syaikh Sahduq, Kamaluddin wa Tamām al-Ni’māh, hlm. 546.

132. Ibnu Sa’ad, hlm. 187, Dzahabi, ibid, jld. 3, hlm. 303.

133. Qadhi Nu’man, Syarah al-Akhbār, jld. 3, hlm. 198-199.

134. Abul Faraj Isfahani, Mawatil al-Thalibin, hlm. 79.

135. Ibnu Sa’ad, ibid, hlm. 187; Abul Faraj Isfahani, ibid, hlm. 79; Syaikh Shaduq, al-Amāli, majlas 31, hlm. 229.

136. Ibnu Sa’adm ibid; Syaikh Shaduq, al-Amāli, hlm. 231.

137. Abul Faraj Isfahani, ibid, hlm. 79; Qadhi Nu’man Magribi, Syarah al-Akhbār, jld. 3, hlm. 198.

138. Qadhi Nu’man Maghribi, ibid, jld. 3, hlm. 198.

139. Ibnu Sa’ad, ibid, hlm. 187; Thabari, al-Mu’jam al-Kabir, jld. 3, hlm. 104; Qadhi Nu’man Maghribi, ibid, hlm. 198; Syaikh Shaduq, al-Amāli, hlm. 228.

140. Ibnu Sa’ad, ibid, Abul Faraj Isfahani, ibid, hlm. 79; Thabrani, ibid, hlm. 104; Qadhi Nu’man Maghribi, hlm. 199; Syaikh Shaduq, ibid, hal 230.

141. Thabarsi, al-Ihtijaj, jld. 2, hlm. 27; Khawarizmi, ibid, jld. 2, hlm. 105; Ibnu Nama, ibid, hlm. 67; Sayid Ibnu Thawus, ibid, hlm. 88.

142. Ibnu Sa’ad, ibid, hlm. 187.

143. Ibnu Sa’ad, ibid, hlm. 187.

144. Thabari, Tārikh al-Umam wa al-Muluk, jld. 4, hlm. 263.

145. Ibid, hlm. 277-278.

146. Baladzuri, ibid, jld. 3, hlm. 378-379.

147. Thabari, ibid, jld. 4, hlm. 298.

148. Ibnu Nama, ibid, hlm. 66; Sayid Ibnu Thawus, ibid, hlm. 190, Majlisi, Bihār al-Anwār, jld. 45, hlm. 108.

149. Thabari, ibid, jld. 4, hlm. 342; Ibnu Nama, ibid, hlm. 57.

150. Ibnu Nama, ibid, hlm. 73; Sayid Ibnu Thawus, ibid, hlm. 205; Majlisi, Bihār al-Anwār, jld. 45, hlm. 120.

151. Ibnu Nama, ibid, hlm. 58; Sayid Ibnu Thawus, hlm. 180.

152. Thabari, ibid, jld. 4, hlm. 329.

153. Baladzuri, Ansāb al-Asyraf, jld. 3, hlm. 411; Thabari, Tārikh al-Umam wa al-Muluk, jld. 4, hlm. 348; Khawarizmi, ibid, jld. 2, hlm. 114; Ibnu Nama, ibid, hlm. 65-66; Ibnu Katsir, ibid, jld. 8, hlm. 206.

154. Ibnu A’tsam, Kitāb al-Futuh, jld. 5, hlm. 133; Syaikh Mufid, al-Irsyād, jld. 2, hlm. 122; Thabarsi, I’lām al-Wara bi A’lām al-Hudā, jld. 1, hlm. 475.

155. Muhammad bin Sa’ad, ibid, hlm. 192; Thabari, ibid, jld. 4, hlm. 353; Khawarizmi, ibid, jld. 2, hlm. 81; Ibnu ‘Asakir, Terjemah al-Imam al-Husain As, hlm. 338; Sabath Ibnu Jauzi, ibid, jld. 2, hlm. 199; Abul Fida Ismail bin Katsir Damisyqi, al-Bidayah wa al-Nihayah, jld. 8, hlm. 212; Muhammad Baqir Majlisi, Jala’ al-’Uyun, hlm. 405.

156. Abu Hanifah Nu’man bin Muhammad Tamimi Maghribi, Syarah al-Akhbār fi Fadhāil Aimah al-Athhār, jld. 3, hlm. 269.

157. Sayid Ibnu Thawus, Al-Iqbāl bi al-A’mal, jld. 3, hlm. 101.

158. Thabari, Kāmil Bahai (Al-Kāmil al-Bahāi fi Saqifah), jld. 2, hlm. 302; Majlisi, Bihār al-Anwār, jld. 45, hlm. 196, ibid, Jala’ al-Uyun, hlm. 409.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jadwal Salat Kota Jakarta

© 2024 Syiahpedia. All Rights Reserved.