Hari Quds Sedunia (bahasa Arab:يوم القدس العالمي) adalah hari Jumat terakhir di bulan Ramadhan, hari di mana diadakan demonstrasi terhadap rezim Zionis Israel yang diadakan di berbagai negara. Di sebagian negara karena polisi setempat tidak memberi ijin untuk mengadakan aksi protes pada hari Jumat, maka aksi itu diadakan pada hari lain[1] atau hanya diadakan seminar-seminar tentangnya.
Pada beberapa bulan setelah kemenangan Revolusi Islam Iran, pada 16 Murdad 1358 (13 Ramadhan 1399 H) dinamakan dengan hari dukungan kepada Palestina dalam pesan yang disampaikan oleh Imam Khomeini.
Dari sisi bahwa akhir bulan Ramadhan di berbagai negara berbeda, jika hari terakhir bulan Ramadhan di Iran pada hari Jumat atau hari Sabtu, maka hari Quds dilaksanakan seminggu lebih cepat sehingga terjadi koordinasi dengan negara-negara lain.
Hari Quds adalah hari kebangkitan dan hari persatuan kaum Muslimin dalam menghadapi musuh dan tidak terbatas kepada al-Quds dan Palestina.
Sejarah
Pendudukan Palestina sejak awal tahun 1948, menjadi pusat perhatian mayoritas ulama sedunia, khususnya Syiah. Mereka dengan kepekaan yang tinggi berusaha untuk menyelesaikan masalah ini. Warga Palestina menamakan sebuah hari dengan nama hari Palestina bertepatan dengan kemenangan perang Kiramah atas Israel pada bulan Oktober, namun tidak terlalu banyak disambut.
Salah satu pilar perjuangan Imam Khomeini semenjak awal perjuangan itu ditujukan untuk memerdekakan Palestina dan tidak mengakui upaya pendudukan atas Palestina. Setelah Revolusi Islam Iran mencapai kemenangannya, Iran memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel dan membuka kedutaan Palestina di Iran. Dengan dimulainya babak baru penyerangan Israel terhadap Libanon Selatan, Imam Khomeini pada 16 Murdad 1358 HS bertepatan dengan 13 Ramadhan 1399 H mengeluarkan pernyataan resmi bahwa hari Jumat terakhir pada bulan Ramadhan ditetapkan sebagai hari al-Quds:
Bismillahi Rahmanir Rahim
Saya selama beberapa tahun telah memperingatkan kepada umat Islam terkait ancaman Rezim Zionis Israel. Kini Israel dengan buas menyerang saudara-saudara kita di Palestina serta Libanon Selatan. Untuk memberantas pejuang Palestina, Israel tak segan-segan membombardir rumah-rumah warga.
Saya meminta seluruh umat Islam dunia untuk menjadikan hari Jumat terakhir bulan Ramadhan – yang termasuk malam-malam Lailatul Qadar dan juga dapat menjadi penentu nasib bangsa Palestina – sebagai Hari Quds dan mengumumkan solidaritas internasional umat Islam dalam mendukung hak-hak legal bangsa Palestina. Saya berdoa semoga kaum Muslimin mencapai kemenangan atas orang kafir. [2]
Peringatan Hari Al-Quds
Lebih dari 80 negara Islam dan non-Islam melancarkan demonstrasi sebagai bentuk solidaritas untuk menyuarakan pembebasan al-Quds dari tangan Rezim Zionis. [3]
Di antara negara-negara itu adalah Malaysia, India, Singapura, Indonesia, Turki, Amerika, Kanada, Norwegia, Azerbeijan, Sudan, Inggris, Bahrain, Bosnia, Herzegovina, Tunisia, Pakistan, Australia, Jerman, Rumania, Kuwait, Spanyol, Afrika Selatan, Swedia, Venezuela, Albania, Yaman dan Yunani. [4]
Berbagai kantor berita Barat mengambil sikap diam atau memberitakan dengan menggunakan pemilihan kata-kata seperti ribuan orang atau puluhan ribu orang ikut demonsrasi hari Quds dalam menyiarkan demonstrasi hari Quds. Mereka menunjukkan ketertindasan orang-orang Israel memilih isi orasi presiden Iran yang biasanya disampaikan di Teheran atau menyampaikan laporan tentang pembagian game komputer anti zionis.
Peringatan Hari Quds diadakan pada hari Jumat terakhir bulan Ramadhan, dan media-media dunia meliputnya.[5] Mengingat bahwa hari Jumat di negara-negara barat merupakan hari kerja, maka peringatan hari tersebut diselenggarakan di liburan akhir pekan; Sabtu atau Minggu.[6] Dengan semua itu, peringatan acara Hari Quds di luar Iran mengalami keterbatasan-keterbatasan tersendiri.[7]
Di Iran, sebelum salat Jumat, demonstrasi terjadi di berbagai tempat baik di kota maupun di desa dan setelah para demonstran itu mengeluarkan pernyataan sikap mereka menghadiri salat Jumat. Peringatan terpenting hari al-Quds berada di Teheran dengan dihadiri oleh berbagai macam lapisan masyarakat baik dari kalangan politik maupun kalangan biasa.
Hari Quds dalam Perspektif Imam Khomeini
- “Hari Quds adalah hari sedunia, bukan hari yang dikhususkan untuk al-Quds. Tapi hari orang-orang tertindas dalam menghadapi para arogan, hari perlawanan rakyat-rakyat terhadap tekanan Amerika dan Non Amerika yang zalim, hari di mana kaum tertindas harus memiliki senjata untuk menyungkurkan para Mustakbirin di muka bumi”.[8]
- “Hari Quds bukan hanya hari Palestina, tapi adalah hari Islam, hari pemerintahan Islam. Hari dimana Republik Islam harus tegak di seluruh dunia. Hari dimana kekuatan-kekuatan dunia tidak lagi menguasai negara-negara Islam. Saya meyakini bahwa hari Quds adalah hari Islam dan Rasulullah, hari dimana kita semua harus siap dan manusia harus mengeluarkan diri dari keterasingannya dan dengan segala kekuatan harus dikerahkan untuk menghadapi rezim asing”. [9]
- “Hari Quds adalah hari peringatan kepada semua kekuatan adidaya bahwa mereka tidak lagi dapat mendominasi Islam. Hari Quds hari kehidupan Islam”. [10]
- “Hari Quds adalah hari Islam, dan salah satu mobilisasi umum kaum Muslimin. Saya berharap bahwa hal ini merupakan tonggak untuk membentuk partai mustadafin di seluruh dunia”. [11]
- “Apabila Umat Islam tidak bangkit dan tidak mengetahui kewajibannya, apabila ulama Islam tidak merasa bertanggung jawab dan tidak melawan, apabila Islam hakiki yang akan memunculkan persatuan dan kesatuan seluruh kalangan kaum Muslimin di semua negara-negara Islam jatuh ke tangan agen-agen asing dan berada dibawah panji-panji penjajah, maka masa depan masyarakat Islam akan suram, pilar Islam dan hukum-hukum Alquran akan menemui kehancuran”. [12]
- “Alangkah baiknya dan bahkan wajib jika sebagian dari kewajiban-kewajiban syar’i seperti zakat dan sedekah-sedekah lain dikhususkan untuk orang-orang yang berjihad di jalan Allah ini… dan membantu mereka dengan segala fasilitas dan kemampuan yang ada adalah merupakan suatu kewajiban”. [13]
Ayatullah Khamenei
- “Yang terpenting adalah dunia Islam tidak melupakan masalah Palestina… Amerika, negara-negara yang angkuh dan pendukung setia Zionis memaksakan kaum Muslimin supaya melupakan masalah Palestina, namun masyarakat Islam dan Iran tidak boleh melupakan masalah Palestina.”
- “Di Palestina sendiri, api suci perlawanan tidak boleh padam. Para pemuda dan kaum wanitanya berjuang di negara mereka dalam menghadapi rezim Zionis. Tentang perundingan lembaga-lembaga Internasional yang diadakan dalam upaya untuk mencapai perdamaian Palestina atau atas nama Palestina dengan membuat tribun-tribun maka hal itu tidaklah akan menyelesaikan masalah. Dukungan masyarakat dunia Islam dari perlawanan secara nyata dan khusus rakyat Palestina didalam negeri, keduanya akan menyelesaikan masalah dan kepala musuh utama Palestina akan terjungkal ketanah.”
- “Peringatilah hari al-Quds dan jika publikasi dunia memberitakannya, mereka yang berada di penjara Palestina akan memahami niat tulus dan jujur Anda sehingga mereka akan memiliki kekuatan untuk bertahan. Orang-orang yang berada dibalik jeruji tahanan Palestina tidak boleh merasa sendirian dan harus bertahan. Para wanita dan laki-laki yang berada di jalur Gaza tempat pendudukan dan selalu diusik oleh pihak Zionis harus merasakan dukungan Anda sehingga mereka akan mampu bertahan. Pemerintah tentu saja memiliki tanggung jawab tersendiri dalam hal ini.”
- “Terus terang saya mengumumkan bahwa setiap pemuda Palestina yang dibantai dan setiap keluarga Palestina yang kehilangan pelindungnya dan syahid, maka sesungguhnya Presiden dan pemerintahan Amerika terlibat langsung dengan pembantaian ini.”
- “Masalah Palestina tidak memiliki solusi kecuali satu dan hal itu adalah pembentukan negara Palestina di seluruh tanah Palestina.”
- “Setiap inci dari tanah Palestina adalah satu jengkal dari rumah Kaum Muslimin. Kedaulatan dari yang bukan kedaulatan Palestina dan bukan kedaulatan Palestina dan kedaulatan kaum Muslimin atas negara Palestina, kedaulatan Zionis. Perkataan kami sama dengan apa yang dikatakan oleh Imam Khomeini: ‘Israel harus dihapus dari peta dunia’, perkara ini bukan perkara sentimen memerangi Yahudi, perkara ini adalah perkara pencaplokan rumah-rumah Kaum Muslimin. [14]
Tujuan diadakan Hari Quds
Tujuan terpenting hari Quds menurut perspektif Rahbar bisa dijelaskan dalam beberapa poin penting: [15]
- Hari Quds sebagai simbol perlawanan barisan kaum mustadhafin melawan kaum mustakbirin.
- Hari yang ketika orang-orang Palestina merasa bahwa semua negara mendukung perjuangan mereka.
- Hari disuntikkannya darah atas umat Islam
- Hari ketika masyarakat diberbagai negara secara langsung menyuarakan suara-suara mereka tanpa melalui perantara pejabat dan lembaga resmi
- Hari ketika Iran menjadi teladan bagi masyarakat-masyarakat dinegara lain
- Hari untuk menjaga keamanan negara dan mempertahankan keberhasilan yang sudah dicapai revolusi Islam.”
Tokoh-tokoh Lain
Sayid Hasan Nasrullah, Sekretaris Jenderal Hizbullah terkait dengan hari al-Quds dalam ceramahnya berkata: “Skala prioritas harus dibuat untuk menghadapi Zionis. Jika semenjak awal sudah dilakukan hal ini, kita tidak akan mencapai apa-apa yang telah kita capai pada hari ini (berupa kegagalan)… Apabila seperlima saja dari anggaran yang dipakai oleh negara-negara Arab dalam memerangi Iran dan Syiah phobia digunakan untuk perjuangan Palestina, maka Palestina sudah merdeka semenjak dahulu.” [16]
Catatan kaki
- Site Syahid Awini.
- Shahifah Imām, jld. 9, hlm. 267.
- Hari Quds dalam Lensa Media Dunia
- Dunia dan Hari Quds
- 5000 Media asing datang ke Iran untuk meliput demonstrasi Hari Quds
- Peringatan Hari Quds di London
- Keterbatasan-keterbatasan dan rintangan-rintangan peringatan Hari Quds di luar Iran
- Shahifah Imām, jld. 9, hlm. 277.
- Shahifah Imām, jld. 9, hlm. 278.
- Shahifah Imām, jld. 9, hlm. 277.
- Shahifah Imām, jld. 9, hlm. 28.
- Shahifah Imām, jld. 9, hlm. 488.
- Shahifah Nur, jld. 2, hlm. 199.
- Site Hauzah.
- Site Ayatullah Khamenei.
- Sukhanrani Ruze Quds, Beirut, 2013.
Tinggalkan Balasan