Syiahpedia
MENU

Idealnya, agama ini dipeluk dengan mengamalkan ajaran-ajarannya. Tentu dengan satu cara agar terbentuk satu umat dengan satu sumber dan otoritas.

Faktanya, ajaran-ajaran agama ini menjadi bercabang. Sebagiannya malah saling berlawanan. Terbentuk beragam moda yang berlainan. Hingga akhirnya bermunculan aneka sub-umat yang saling bersengketa dan berebut klaim kewenangan.Idealnya, umat ini berbaris apik, solid, dan jadi teladan bagi pihak lain di seantero jagad. Bukankah ajaran-ajarannya begitu menyadarkan, memanusiakan, dan mencerdaskan?

Faktanya, perintis agama agung ini, saat terbujur sakit di akhir hayatnya yang mulia, malah diacuhkan, direcoki, dan dianggap meracau.Idealnya, agama ini dijaga dan diajarkan oleh insan-insan pilihan. Tujuannya agar tetap murni, Ilahi, dan tak terkontaminasi kepentingan duniawi. Sehingga umat manusia dapat mencerap ajarannya yang memikat melalui akal sehat, bukan lewat adat istiadat. Bila agama ini dipahami melalui dialog dan interaksi intelektual berbasis burhan dan argumentasi, niscaya umatnya akan berwibawa.

Faktanya, agama diperalat untuk mengagresi dan mencaplok negeri-negeri. Bangsa-bangsa dijajah, ditindas, ditawan, dianiaya, dijarah, dan dipaksa pindah agama. Rumah-rumah ibadah juga dihancurkan para khalifah teror, penerus para tiran dan bromocorah klan Umayah dan Abasiyah, dengan dalih menyebar agama.Idealnya, para insan suci yang telah disiapkan oleh utusan termulia itu dipatuhi, dihormati, dan diteladani. Mereka dibebani tugas Ilahi yang mustahil dipikul manusia lain; menjaga agama agar tetap on the track dengan keinginan Ilahi sekaligus memimpin umat manusia menjumpai Tuhan semesta alam via jalan kebenaran dan keadilan.

Faktanya, para insan suci bukan hanya tak dihormati, malah dihina dan dianiaya; tak dipatuhi, malah dilaknat, dibajak hak intelektualnya, dan dijiplak ide-ide cemerlangnya; tak diteladani, malah dirongrong aneka muslihat dan sekongkol. Keagungan mereka pun disensor, dipalsukan, dihapus, disembunyikan, dan dibuang dari dokumen penting sejarah agama.

Idealnya setiap Muslim mengenang dan memperingati kepahlawan cucu Nabi saw demi mereguk spirit perlawanan vis-a-vis kezaliman. Jika itu dilakukan, niscaya terbentuk umat yang kekar, mandiri, kompak, dan menjadi elemen terpenting peradaban manusia.Faktanya, seluruh sumber otoritas buah kaderisasi spesial Nabi saw justru diabaikan, dikucilkan, diusir, dikepung, dikhianati, dibiarkan menggelepar dicekik dahaga, dijadikan sasaran lomba ketangkasan memanah, diinjak-injak ratusan kaki kuda, dan para wanita dari keluarganya ditawan, lalu digelandang bergelang rantai, beralas pasir sahara, melintasi Irak dan Suriah.[]

Dr. Muhsin Labib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jadwal Salat Kota Jakarta

© 2024 Syiahpedia. All Rights Reserved.