Al-Luhuf ‘ala Qatla al-Thufuf
Syiahpedia.id – Al-Luhuf ‘ala Qatla al-Thufuf (bahasa Arab: اللهوف علی قتلی الطفوف) atau al-Malhuf ‘ala Qatla al-Thufuf (الملهوف علی قتلی الطفوف) yang lebih dikenal dengan sebutan Luhuf (اللهوف) merupakan buah karya Sayid Ibnu Thawus (w. 664 H/1266). Kitab ini berisi tentang kehidupan dan kesyahidan Imam Husain as. Kitab Luhuf termasuk kitab maktal yang sangat terkenal di kalangan Syiah. Karena tujuannya untuk dibaca para musafir dan peziarah Imam Husain as, maka kitab ini disusun secara ringkas. Silsilah sanad riwayatnya pun tidak disebutkan, kecuali perawi terakhir atau sumbernya saja.
Mengingat urgensi kitab dan kedudukan penulisnya, kitab ini telah dicetak berkali-kali ke dalam berbagai bahasa.
Penulis Kitab
Sayid Radhi al-Din, Ali bin Musa bin Ja’far bin Thawus, merupakan keturunan Imam Hasan Mujtaba as dan Imam Sajjad as. Ia lahir di kota Hillah pada tanggal 15 Muharram tahun 589 H/1193. Ia memulai pendidikannya di kota Hillah dan belajar ilmu-ilmu dasar dari ayah dan kakeknya, Waram bin Abi Faras. Setelah mengenyam pendidikan yang mapan dari berbagai ulama di kota Hillah, ia pun pergi mencari ilmu kepada para ulama yang hidup di kota lain.
Sayid Ibnu Thawus memperoleh ilmu, akhlak dan maknawiyah dari para pemuka di zamannya. Ia juga memiliki banyak murid dan sekitar 50 karya tulis telah dinisbatkan kepadanya dan sebagian besar berisi doa dan ziarah.
Sayid Ali bin Thawus wafat di kota Baghdad (Irak) pada tahun 664 H/1266 dalam usia 75 tahun. Jenazahnya dipindahkan ke kota Najaf dan dimakamkan di Haram Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as.
Nama Kitab
Kitab Luhuf memiliki banyak nama. Hal ini karena faktor penulisnya dan perbedaan pada naskah-naskah yang ada. Penulis menetapkan beberapa nama untuk kitab-kitabnya dan terkadang juga memilih satu nama yang kadang berubah. Menurut sumber dan naskah-naskah yang ada, kitab ini memiliki nama sebagai berikut:
Aqa Buzurg Tehrani dalam kitab Al-Zari’ah menyatakan bahwa Al-Luhuf ‘ala Qatli al- Thufuf lebih dikenal dari nama lainnya.[2]
Metode Penulisan
Dengan tujuan menjelaskan peristiwa Karbala secara ringkas, penulis menyusun hadis-hadis yang ada sehingga membentuk sebuah kisah yang teratur. Dalam kitab ini penulis tidak memuat hadis-hadis yang sama dan hadis-hadis yang tidak saling berkaitan. Sehingga para pembaca senantiasa digiring untuk selalu berada pada alur sejarah, bukan terpaku pada penukilan hadis.[3]
Isi Kitab
Kitab Luhuf memuat tema-tema di bawah ini:
Keistimewaan Kitab
Meskipun kitab Luhuf memiliki kelemahan ilmiah, seperti adanya pemotongan sanad dan kitab yang berbentuk cerita, namun Ibnu Thawus tidak memuat hal-hal yang berlebihan sebagaimana banyak ditemukan dalam kitab-kitab sejenisnya. Kitab ini juga memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh kitab maktal lainnya, seperti memuat surat Imam Husain as kepada bani Hasyim dan pesan tentang kesyahidannya yang mengatakan, “Innallâha syâ’a an yarânî qatîlâ” (Allah hendak menyaksikanku terbunuh). Disamping keyakinan seperti tentang ilmu gaib Imam, banyak berita lainnya yang saat itu masyhur di kalangan Syiah diterima oleh penulis sebagai berita-berita sejarah dan dicantumkannya dalam kitab ini.
Ibnu Thawus juga memiliki kitab yang benama Al-Lathif berkaitan dengan amalan-amalan hari Asyura yang dimuat dalam kitab Iqbâl al-A’mâl.[5]
Terjemah Kitab
Naskah-Naskah Kitab
Mengingat begitu penting dan metodenya yang lembut, kitab ini sangat diminati para pencari naskah. Naskah-naskah kitab yang dibutuhkan para ulama ini banyak ditemukan di berbagai perpustakaan dunia, antara lain:
Cetakan
Kitab ini telah dicetak berkali-kali di Tehran, Shaida, Beirut, Bombay, Najaf, Qom dan Tabriz.[10]
Catatan Kaki
Tinggalkan Balasan