Doa Makarim al-Akhlak (bahasa Arab:دعاء مكارم الأخلاق) atau Doa Sahifah Sajjadiyyah ke-20 adalah salah satu doa dari Imam Sajjad as, dimana dengan doa tersebut kita meminta kepada Allah swt untuk dikaruniai akhlak yang baik dan untuk bisa menjalankan amal saleh, serta supaya terhindar dari akhlak yang buruk. Doa ini mencakup permintaan untuk dikaruniai akhlak baik dalam cakupan individu dan juga sosial masyarakat. Dalam doa ini juga, Imam Sajjad as telah menunjukkan hal-hal yang dapat menghambat pertumbuhan akhlak manusia dan memberikan jalan untuk menyelamatkannya dari kejahatan pengaruh setan.
Doa ini di awali dengan rentetan selawat secara berkali-kali dan setelah itu, dilanjutkan dengan permintaan kepada Allah swt. Tujuan pengulangan selawat di awal doa ini adalah supaya doa yang dipanjatkan lebih dekat untuk dikabulkan. Doa ke-20 Shahifah Sajjadiyah ini disebut doa Makârim al-Akhlak karena mengandung pengajaran pada pembinaan manusia untuk memperoleh akhlak yang baik dan dapat menjalankan amal yang saleh.
Doa Makârim al-Akhlak ini telah disyarahkan secara gamblang oleh Muhammad Taqi Misbah Yazdi dan Ruhullah Khatami dalam bentuk pelajaran akhlak, bahkan telah dibukukan secara terpisah dan dicetak. Begitu juga, doa ini telah banyak dipaparkan penjelasannya dalam tafsir kitab Sajjâdiyyah, seperti buku yang berjudul Diyâr Âsyiqân oleh Husain Anshâriân dan buku yang berjudul Riyâdh al-Sâlikîn oleh Sayyid Ali Khan Madani.
Urgensitas dan Kedudukan Doa Makarim al-Akhlak
Doa ke-20 Shahîfah Sajjâdiyyah dikenal dengan doa Makârim al-Akhlak karena di dalamnya terkandung pengajaran untuk membangun kepribadian manusia dalam memperoleh akhlak yang baik dan melakukan amal saleh.[1] Dalam doa ini, Imam Sajjâd as menyebutkan banyak keburukan akhlak dan dosa moral yang terjadi pada manusia. Imam as juga menceritakan berbagai keutamaan akhlak yang mulia dan meminta kepada Allah swt untuk menghiasi kita dengannya.[2]
Penggunaan susunan kalimat oleh Imam Sajjad as dan pemilihan gaya bahasa, sastra dan morfologis, serta pemilihan konsep dan kata yang selaras dengan kandungannya, telah dianggap sebagai keistimewaan dari doa ini[3].
Pengulangan Selawat di Awal Doa
Selawat atas Muhammad saw dan keluarganya as diulang 20 kali dalam doa Makarim al-Akhlak, dan setelah setiap selawat permintaan baru diungkapkan.[4] Permulaan doa dengan selawat merupakan sunnah, dimana para Maksumin as memerintahkan untuk membaca selawat sebelum meminta kepada Allah swt dalam doanya. [5] Disebutkan pula menurut hadits, doa akan terkabul, jikalau permintaan yang diajukan kepada Allah swt disertai dengan selawat, dan selawat lah yang mengakibatkan doa lebih utama untuk dikabulkan. Oleh karena itu, Imam Sajjâd as banyak menggunakan selawat dalam doa ini dan doa-doa lain dari Sahifah Sajjâdiyyah. [6]
Mengapa Anda Meminta Kepada Tuhan untuk Masalah Akhlak?
Ruhullah Khatami, di awal uraiannya tentang doa Makarim al-Akhlak, mengajukan sebuah pertanyaan, bagaimana mungkin kita meminta kepada Allah akhlak yang baik, sedangkan manusia sendiri harus berusaha mempelajari dan mengamalkan akhlak yang baik, dan tanpa adanya usaha, maka ia tidak akan sampai pada apa yang diharapkan dari akhlak mulia? Khatami sendiri menjawab bahwa bukankah doa itu sendiri adalah usaha dan perjuangan; Bahkan doa akan menjadi penopang dari segala usaha manusia; Oleh karena itu, untuk memperoleh akhlak yang baik, selain usaha yang terus menerus, perlu juga berdoa agar dikabulkan oleh Allah swt. Di sisi lain, ketika seseorang mulai berdoa, maka akan terbentuk pengaruh kuat dalam diri seseorang yang menimbulkan tekad untuk memperoleh kemuliaan akhlak menjadi lebih kuat.[7]
Pengajaran Dari Doa
Subjek utama doa Makarim al-Akhlak adalah permintaan kepada Allah swt untuk memperoleh akhlak yang baik dan menjalankan amal yang saleh.[8] Permintaan dalam doa ini mencakup akhlak pemikiran, ucapan dan tindakan, dan hal itu disajikan dalam dua cakupan utama yakni akhlak individu dan sosial masyarakat.[9] Pengajaran doa Makarim al-Akhlak dari Imam Sajjâd as terdiri dari 30 arahan [10] yang didasari oleh pembagian dari terjemahan dan tafsir Sayyid Ali Naqi Faidh al-Islam terhadap doa tersebut, diantara adalah:
a. Cakupan doa dalam pembahasan akhlak individu:
b. Cakupan doa dalam dunia sosial:
Syarah-Syarah Doa
Doa Makârim al-Akhlak telah disyarah dalam bentuk monografi, beberapa di antaranya adalah:
Doa Makaram al-Akhlak juga telah disyarahkan dalam kitab-kitab yang menuliskan penjelasan seluruh doa-doa Shahifah Sajjadiyah. Doa ini juga dijelaskan dalam Syarh Sahifah Sajjadiyah, termasuk dalam buku Diyâr Âshiqân oleh Husein Ansârian, [24] Kitab-kitab seperti, Syuhud va Syenokht oleh Mohammad Hasan Mamduhi Kermanshahi [25],Syarh va Tarjumeh Shahife Sajjadiyeh oleh Sayid Ahmad Fehri, menerjemahkan dan menjelaskan doa ini dengan bahasa Persia.[26]
Doa Makarim al-Akhlak juga disyarahkan dengan bahasa Arab dalam kitab-kitab seperti Riyadh al-Sâlikîn oleh Sayyid Ali Khan Madani, [27] Fi Dzilâl al-Shahifah al-Sajjâdiyah oleh Muhammad Jawad Mughniyah, [28] Riyadh al-Ârifîn oleh Mohammad Bin Mohammad Dârâbi [ 29] dan Âfâq al-Ruh ditulis oleh Sayyid Mohammad Husein Fadhlullah [30]. Kata-kata doa ini juga dijelaskan dalam syarah secara leksikal seperti Ta’lîqât Âla al-Shahifah al-Sajjâdiyah oleh Faidh Kashâni [31] dan syarah pada Syarh Al-Shahifah al-Sajjâdiyah oleh Îzzuddin Al-Jazâiri [32].
Tinggalkan Balasan