Doa Tawasul (bahasa Arab: دعاء التوسل) adalah nama serangkaian doa yang paling populer yang diantaranya bersumber dari kitab Bihar al-Anwar. Allamah Majlisi berkata: “Doa ini terdapat dalam manuskrip kuno yang ditulis oleh salah seorang sahabat kami, yang dalam kitab tersebut tertulis, doa ini diriwayatkan oleh Muhammad bin Babuwaih dari Aimmah as, setiap kali saya membaca doa ini apapun yang saya hajatkan dapat terkabul dengan cepat .” Umat Islam Syiah di Iran mentradisikan untuk membaca doa ini di setiap malam rabu dengan cara bersama-sama dalam satu majelis.
Arti Tawasul
Tawasul adalah bagian dari aqidah ajaran-ajaran Syiah dan mayoritas umat Islam mengartikannya dengan berpegang dan percaya kepada seseorang atau sesuatu yang memiliki kedekatan di sisi Allah swt dengan tujuan untuk dekat kepada Allah swt dan terkabulnya doa dan hajat-hajat. Tawasul juga memiliki kaitan yang erat dengan Syafa’at dan biasanya dua keyakinan ini disebutkan secara bersamaan.
Beragam Versi Doa Tawasul
Doa Tawasul terdapat dalam sejumlah versi, diantaranya yang terkenal:
Doa Tawasul yang terdapat dalam kitab al-Baladul Amin ditulis al-Kaf’ami tanpa sanad, dengan menyebutnya bersumber dari Aimmah as. Dalam doa tersebut disebutkan nama-nama ke 14 Maksumin as yang melalui perantara mereka si pendoa memohon hajat-hajatnya kepada Allah swt. [4]
Sanad Doa Tawasul
dari sisi sanad dan sumbernya, doa Tawasul yang dimuat dalam Mafatih al-Jinan bersumber dari kitab Bihar al-Anwar. Doa ini diriwayatkan oleh Muhammad bin Babuwaih dari para Imam Maksum tanpa disebutkan jalur dan sanad periwayatannya. Allamah Majlisi berkata, “Saya menemukan doa ini di salah satu dari naskah-naskah klasik yang disusun oleh salah seorang sahabat kami dan dalam buku tersebut dimuat, “Doa ini diriwayatkan oleh Muhammad bin Babuwaih dari para imam maksum as dan saya membacanya untuk segala sesuatu yang saya kehendaki, langsung segera terkabul. Doa itu adalah demikian…”[5]
Teks Doa
Doa Tawasul berisikan doa dan pengharapan seorang hamba kepada Allah swt, yang dalam pengajuan pengharapan tersebut disebutkan nama-nama suci 14 Maksum as sebagai perantara dan wasilah dalam berdoa. Yang dengan melalui keistimewaan dan ketinggian kedudukan mereka, pendoa berharap kepada Allah swt untuk segera mengabulkan hajat-hajat yang dia panjatkan.
Yang dijadikan perantara dalam doa Tawasul adalah maqam dan kedudukan istimewa ke-14 manusia suci tersebut sehingga tidak termasuk dalam amalan syirik atau bertentangan dengan tauhid.
Waktu
Waktu khusus membaca doa Tawasul tidak disebutkan namun warga muslim Syiah Iran mentradisikan pembacaan doa Tawasul secara berkelompok setiap malam Rabu setelah salat Maghrib dan salat Isya di tempat-tempat tertentu seperti masjid dan husainiyah.
Secara berurutan, setelah menyebut nama setiap salah satu Maksumin kemudian dilanjutkan dengan membaca: یا حُجَّةَ اللّهِ عَلی خَلْقِهِ یا سَیدَنا وَمَوْلینا اِنّا تَوَجَّهْنا وَاسْتَشْفَعْنا وَتَوَسَّلْنا بِک اِلَی اللّهِ وَقَدَّمْناک بَینَ یدَی حاجاتِن kemudian membaca یا وَجیهاً عِنْدَ اللّهِ اِشْفَعْ لَنا عِنْدَ الله yang dibaca dua kali.
Untuk bacaan doa setelah menyebut nama Fatimah az-Zahra sa, dhamir atau kata ganti yang digunakan adalah dhamir muannats.
Dibagian akhir bacaan doa Tawasul, setelah menyebut nama 14 Maksum as dibaca doa: یا سادَتی وَمَوالِی اِنّی تَوَجَّهْتُ بِکمْ اَئِمَّتی وَعُدَّتی لِیوْمِ فَقْری وَحاجَتی اِلَی اللّهِ وَتَوَسَّلْتُ بِکمْ اِلَی اللّهِ وَاسْتَشْفَعْتُ بِکمْ اِلَی اللّهِ فَاشْفَعُوا لی عِنْدَ اللّهِ وَاسْتَنْقِذُونی مِنْ ذُنُوبی عِنْدَ اللّهِ فَاِنَّکمْ وَسیلَتی اِلَی اللّهِ وَبِحُبِّکمْ وَبِقُرْبِکمْ اَرْجُو نَجاةً مِنَ اللّهِ فَکونُوا عِنْدَ اللّهِ رَجاَّئی یا سادَتی یا اَوْلِیاَّءَ اللّهِ صَلَّی اللّهُ عَلَیهِمْ اَجْمَعینَ وَلَعَنَ اللّهُ اَعْداَّءَ اللّهِ ظالِمیهِمْ مِنَ الاْوَّلینَ وَالاْخِرینَ امینَ رَبَّ الْعالَمینَ
Catatan Kaki
Tinggalkan Balasan